JAWABAN ANGGGOTA
ORDO KARMEL KOMISARIAT INDONESIA TIMUR
ATAS SURAT
PROVINSIAL PERIHAL PEMAHAMAN TENTANG KOMISARIAT
1.
Alasan membentuk Komisariat Jenderal:
a.
Yuridis Konstitusional
Konstitusi Ordo Karmel memberikan kemungkinan untuk mendirikan Komisariat Jenderal Provinsi baru (bdk. Konst.180 #2;
177 #1; 183; 181 #1).
Komisariat Provinsi Ordo Karmel Indonesia Timur memandang pendirian
Komisariat Jenderal atau bahkan Provinsi Ordo Karmel Indonesia Timur sebagai
tanda perkembangan atau pertumbuhan sebagaimana alasan untuk hal ini digariskan
juga oleh Konstitusi Ordo Karmel bahwa Ordo Karmel membagikan wilayah menjadi
provinsi, komisariat provinsi, komisariat jenderal
b.
Hasil studi kelayakan bersama utusan resmi Dewan Provinsi:
MENUJU KOMISARIAT JENDRAL
INDONESIA TIMUR
Rumah Kanonik:
Komisariat “Titus Brandsma” Indonesia Timur sudah memiliki Komunitas-Komunitas,
baik komunitas formasi maupun komunitas karya yang akan dijadikan sebagai Rumah
Kanonik. Biara Formasi: 1) Biara Karmel / Novisiat “St. Teresia dari Lisieux”,
Weruoret, Nita; 2) Biara Karmel “Beato Dionysius dan Redemptus, Wairklau,
Maumere; dan 3) Biara Post Pastoral “Beato Redemtus” yang akan dibangun dan
dijadikan Rumah Kanonik. Rumah Karya: 1) Komunitas “St. Elia”, Mageria, 2)
Komunitas Seminari Karmel KPA “St. Paulus”, Mataloko, 3) Komunitas “St. Yosef”,
Baturiti, Bedugul, Bali.
ii.
Sumber Daya
Manusia:
a) Studi lanjut: untuk meningkatkan kualitas hidup dan
karya pelayanan, Komisariat Intim mempersiapkan orang-orang untuk studi lanjut,
baik dalam maupun luar negeri, baik dengan mendapatkan gelar maupun non-gelar.
Catatan: Yang saat ini sedang studi: Rm. Yonas Kaki (Napoli), Rm.
Agustinus Audagtus Sota (Jerman), Rm. Dominikus Dinong (Roma). Komisariat Intim
terus memikirkan konfrater muda untuk juga studi lanjut dan dipersiapkan
menjadi formator dan atau dosen serta tenaga ahli lainnya yang disiapkan untuk
menangani sekolah-sekolah kita dan karya pelayanan dalam bidang spiritualitas.
Komisariat Intim bertekad untuk menjadi rumah-rumah mereka sebagai pusat doa,
devosi dan pendalaman spiritualitas.
b) On-going formation: Komisariat Intim juga memikirkan
untuk mengirim konfrater yang sudah lama berkarya dan membutuhkan penyegaran
dengan mengikuti kursus-kursus dan penyegaran rohani, baik dalam negeri maupun
luar negeri, dengan mengingat keuangan Ordo.
iii.
Jumlah Anggota
Komisariat Indonesia Timur: anggota tetap sudah berjumlah lebih dari 47 orang,
dengan perincian: 1) formasi - kaul kekal 2) karya formasi; 3) karya parokial;
4) karya persekolahan; 5) karya rumah retret; 6) studi lanjut; 7) bekerja di
luar Komisariat Intim: Sumatera, Jawa, Sumba dan Papua
iv.
Bidang Karya: 1)
formasi (3, bakal menjadi 4); 2) Paroki (3, bakal menjadi 4); 3) Rumah Retret
(2); 4) Pertapaan (1); 5) Sekolah (1 PAUD, 1 TK, 1 SMP, 1 SMA, 1 UT); 6) Misi
ke luar negeri: Australia (1), Peru (1, Januari 2012 akan berangkat). Komisariat
Indonesia Timur berkomitmen menyumbangkan tenaga untuk misi luar negeri; 7)
Misi domestik: siap memberikan bantuan,
misalnya ke Sumatera dan tempat-tempat lain.
v.
Kemandirian Dana:
1) Komisariat mulai mengembangkan komunitas-komunitas untuk mandiri. Kecuali
Rumah Formasi, komunitas yang ada sudah mandiri, tidak ada lagi dapat subsidi
dari Komisariat. 2) Penggalangan Dana Abadi Pendidikan, Dana Abadi Kesehatan –
Hari Tua, antara lain setiap anggota Komisariat wajib memberikan sumbangan baik
lewat komunitas maupun perseorangan.
vi.
Komunitas Yang
Berdoa: Komisariat Indonesia Timur bertekad dengan membangun
komunitas-komunitas yang ada menjadi komunitas yang berdoa, dan mengajak /
melibatkan umat sekitar untuk berdoa. Secara konkret, Komisariat Intim
menetapkan beberapa Hari Raya atau Pesta untuk menjadi hari-hari doa/novena
Komisariat dan atau Komunitas. 1) Komisariat: Novena SPM dari Gunung Karmel (HR
Ordo) dan Triduum Beato Titus Brandsma (Pelindung Komisariat). 2) Komunitas:
Novena St. Teresia dari Lisieux (Novisiat Weruoret), Triduum Beato Dionysius
(Wairklau), Triduum Beato Redemptus (Weruoret – Post Pastoral), Triduum St.
Paulus (Mataloko), Triduum Nabi Elia (Mageria), Novena Salib Suci (Mauloo),
Novena St. Yosef (Bedugul, Bali).
vii.
Forum Karmel:
Komisariat Intim akan mencoba membentuk Forum Karmel, dengan beranggotakan
orang-orang (imam/biarawan dan biarawati serta awam) yang berminat dan menaruh
perhatian kepada Spiritualitas Karmel, dengan mengadakan studi pribadi dan
bersama, lalu membagikan kepada orang lain (Familia Carmelitana atau
biarawan/wati dan umat), berupa mengadakan hari studi (atau penyegaran atau
semi retret) dan menerbitkan dalam bentuk buku.
c.
Pendasaran Misi Kerasulan:
i.
Wajah Karmel berbeda
(dengan satu charisma) (bdk. Konst. 91 dan 92)
ii.
Penanganan dan
pengolahan situasi konkrit di wilayah (bdk. Konst. 97 dan 98)
iii.
Mendekatkan
pelayanan (bdk. Konst. 94, 95, 96)
iv.
Jawaban amanat
Konstitusi Ordo tentang misi karmel (bdk. Konst. 91-96)
v. Bertambahnya
jumlah anggota Ordo Karmel Komisariat Indonesia Timur sebagai tanda pertumbuhan
Ordo Karmel yang memungkinkan pengembangan atau pendirian Komisariat Jenderal
atau Provinsi baru (bdk. Konst. 181 #1)
vi.
Perkembangan Ordo
Karmel pada umumnya dan Provinsi Karmel Indonesia pada khususnya akan menjadi
lebih baik lagi dengan memperhatikan geografi Indonesia yang demikian luas
(alasan geografis)
2.
Berdasarkan pendasaran di atas, maka kami sebagai komisariat memandang bahwa
pendirian Komisariat Jendral sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kapitel 2009
merupakan pilihan dan keputusan bersama (bdk. Konvensi Komit Bali 2009) dan
kini ditegaskan kembali dalam Konvensi di Mageria 2011 bahwa jalan ini
merupakan jalan terbaik.
3.
Peluang dan Tantangan:
A. Peluang:
i.
Hasil Studi
Kelayakan
B. Tantangan:
i.
Biaya pendidikan
para frater studen.
Ordo Karmel
Komisariat Indonesia Timur melihat bahwa tantangan terbesar untuk mewujudkan
komitmen bersama menjadi Komisariat Jenderal atau bahkan langsung menjadi
Provinsi Ordo Karmel Indonesia Timur adalah kemandirian dana pendidikan.
ii.
Langkah-langkah
untuk menjawab tantangan di bidang ini:
a.
Mengembangkan
unit-unit usaha mandiri yang ada.
b.
Meningkatkan
partisipasi donasi dari berbagai pihak
c.
Membangun jaringan
kerjasama dengan provinsi-provinsi lain
d.
Membangun
komunikasi intensif dengan Jenderal dan Konsiliarius Jenderal untuk Asia,
Australia dan Oceania terutama berkaitan dengan komitmen Karmel Komisariat
Indonesia Timur menjadi Komisariat Jenderal.
4.
Komitmen Keanggotaan:
“Setelah
diberi kesempatan kepada masing-masing peserta Konvensi Mageria 2011 untuk
mengungkapkan komitmennya, maka ditegaskan sekaligus diputuskan bahwa semua
peserta menyatakan kehendaknya untuk tidak mengubah status keanggotaan
Komisariat”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar